Perbedaan Komponen Pembentuknya. Kedua jenis rangkaian listrik ini memiliki bentuk yang berbeda, karena komponen yang dibutuhkan tak sama. Perbedaan rangkaian seri dan paralel ini didasarkan pada kebutuhan masing masing alat, sehingga alat yang dipakai pun tidak selalu sama. Oleh sebab itu, anda harus memperhatikan kebutuhan dari alat listrik
A. Contoh Soal Rangkaian Seri dan Paralel Nomor 1. Perhatikan gambar di bawah ini, Gambar 1. Jika di ketahui, R1 = 4 ohm, R2 = 3 ohm, R3 = 6 ohm, dan tegangan sumber Vs =24 Volt, tentukanlah: besar hambatan total rangkaian. tegangan listrik pada setiap resistor.
Resonansi paralel terjadi pada rangkaian di mana induktor dan kapasitor dihubungkan secara paralel, seperti yang ditunjukkan di bawah ini: Rangkaian RLC paralel. Karena impedansi tidak bertambah dengan cara yang sama pada rangkaian paralel seperti pada rangkaian seri, besaran yang disebut masuk () digunakan untuk menggambarkan rangkaian
1. Perhatikan karakteristik berikut! (1) Cara menyusun rangkaian cenderung lebih rumit. (2) Semua komponen mendapat tegangan yang sama besar. (3) Cara menyusun rangkaian cenderung praktis dan sederhana. (4) Arus yang mengalir pada setiap cabang memiliki besar nilai yang berbeda.
gambar 2a menunjukan baterai yang dipasang seri - Keuntungan Rangkaian Seri. nyala lampu lebih terang; Jika ada kerusakan akan cepat terdeteksi - Kerugian Rangkaian Seri: baterai cepat habis (boros) jika satu lampu mati, yang lain ikut mati; 2. Rangkaian Paralel. Rangkaian Paraleladalah susunan alat-alat listrik yang dipasang secara bercabang.
Gunakan Rumus Resistor seri dan Hukum Ohm untuk rangkaian tertutup. Pertama : Menghitung Besarnya Resistor seri total. Rs = R1 + R2 + R3 + R4. Rs = 1 kohm + 2 kohm + 10 kohm + 20 kohm = 33 kohm = 33.000 ohm. Jadi besar resistor pengganti yang tersusun seacara seri adalah 33 kohm atau 33.000 ohm.
RBdo.