Wayarzuqhumin haitsu laa yahtasib, wamayyatawakal alallahi fahuwa hasbuhuu. Innallaha baalighul amrih. Qod ja'alallahu likulli syai'ing qodroo. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Judulvideo: Nasihat Rahbar hf | Jangan Lupakan 'Rizki Min Haitsu Laa Yahtasib' | - Watch on Youtube Yuk Subscribe Al-Kisa Channel: Topik Lainnya. Pesan Haji (2) | Kesederhanaan. 1 min read. Pesan Haji (1) | Haji Mengajarkan Kepada Kita Hidup Berdampingan Di Tengah Perbedaan. TikTokvideo from Syifia (@syifiairsa): "kalo kata pak ustadz mah bisa "min haitsu laa yahtasib" 😅". Anak perempuan pertama said : | Jangan katakan cinta bila kau tak mampu tuk pahamiku 🥲. Jangan Katakan Cinta. Wayarzuqhumin haitsu laa yahtasib," kata Mamah Dedeh. BACA JUGA: 4 Artis Ini Pernah Dikabarkan Meninggal Dunia, Terbaru Vicky Prasetyo Bikin Ketawa, Ini Tingkah Kocak Jarwo Kwat di AKSI Asia 2021 "Memang berat rasanya saya merasakan sendiri. Makanya Jejen mamah kasih nilai 88 karena mamah ngalamin sendiri tapi dengan ketakwaan kita kepada Namun Allah memberikan rezeki min haitsu laa yahtasib. Lalu, bagaimana bila seorang benar-benar bertakwa kepada-Nya, niscaya rezeki dari-Nya akan benar-benar lancar jaya. Allahumma lakal-hamdu wasy-syukru. Keempat, kami belajar dari seorang Saudi tersebut keikhlasan. Beliau memberi tapi tak harap kembali. Dasarnyasudah sangat jelas, yakni min haitsu laa yahtasib. Cak Nun berpesan agar jangan lekas putus asa. Walau dalam keadaan apa pun. Rezeki bukan sekadar datang dari pementasan wayang. Namun, dapat hadir dari mana saja. "Berikutnya, nomor dua, kalau pakai tawakal, maka yang dapat kamu urus maka uruslah. Sebaliknya tanda bahwa Allah Ta'ala telah mendudukkan seseorang dalam golongan Ahli tajrid (hamba yg tidak berkewajiban kasab karena keyakinannya bahwa Allah adalah Ar-Raazaq sedemikian kuat Dia tancapkan ke dalam qalb-nya) adalah bila Allah memudahkan baginya kebutuhan hidupnya dari jalan yg tak disangka (min haitsu laa yahtasib), kemudian Oleh: Qurrotun Ayun Wulandari)* Sang penerang bumi memancarkan cahaya kemerahan, cahayanya begitu menyejukkan hati. Cahaya itu memikat para ayam untuk berkokok, dengan suara Min Haitsu La Yahtasib" Artinya adalah ; "dari arah yang tidak disangka-sangka" Seringkali ketika kita menghadapi masalah berat apakah itu terkait kesehatan, keuangan, relasi dan lain-lain, kita seakan buntu tidak menemukan jalan keluar. BLzju. Min Haitsu La YahtasibMin haitsu la yahtasib merupakan penggalan ayat dari surat At-Talaq ayat ketiga. Bacaan lengkapnya adalah, "Wa yarzuq-hu min haisu laa yahtasib, wa may yatawakkal 'alallaahi fa huwa hasbuh, innallaaha baaligu amrih, qad ja'alallaahu likulli syai`ing qadraa". Sedikit penjelasan tentang surat At-Talaq, surat At-Talaq merupakan surat Madaniyah atau ayat-ayat yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah setelah peristiwa hijrah. Surat At-Talaq merupakan surat ke-65 dalam Al-Qur'an dan terdiri dari 12 ayat, tepatnya pada Juz At-Talaq yang dalam bahasa arab mempunyai arti "Talak" karena kebanyakan ayat-ayatnya mengenai masalah talak dan yang berhubungan dengan masalah itu. Hukum-hukum mengenai talak, iddah kewajiban masing-masing suami dan istri dalam masa-masa talak dan iddah, agar tidak ada pihak yang dirugikan dan keadilan dapat dilaksanakan dengan hanya soal talak, surat At-Talaq juga berisikan tentang perintah kepada orang-orang mukmin agar senantiasa bertakwa kepada Allah yang telah mengutus seorang Rasul supaya memberikan petunjuk kepada mereka. Dan orang-orang yang beriman akan dimasukkan ke dalam surga, berbanding terbalik dengan orang-orang yang ingkar, mereka akan diberikan peringatan sebagaimana nasibnya orang-orang yang ingkar pada masa surat At-Talaq ayat ketiga membahas tentang barangsiapa yang bertawakal kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam segala urusan, niscaya Allah cukup sebagai tempat mengadu bagi dirinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya dengan penuh hikmah bagi manusia. Sungguh, Allah telah menjadikan segala sesuatu dengan kadarnya sehingga setiap orang tidak akan menghadapi masalah di luar batas kemampuannya. Dan adapun perempuan-perempuan yang tidak haid lagi, yaitu perempuan yang sudaj menopause di antara istri-istri kamu jika kamu menjatuhkan talak kepadanya, maka masa iddahnya jika kamu ragu-ragu adalah 3 demikian pula masa iddah bagi perempuan-perempuan yang tidak pernah haid selama masa hidupnya juga tiga bulan. Sedangkan perempuan-perempuan hamil yang dijatuhi talak, maka waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan kandungannya. Seusai melahirkan, maka masa iddahnya berakhir. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan ketakwaan yang sesungguhnya dalam segala urusan, niscaya Dia akan menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya karena Haitsu La Yahtasib Arab dan ArtinyaMin haitsu la yahtasib merupakan penggalan ayat dari surat At-Talaq ayat ketiga. Berikut ini merupakan surat At-Talaq ayat 3 arab dan artinyaوَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًاLatin Wa yarzuq-hu min haisu laa yahtasib, wa may yatawakkal 'alallaahi fa huwa hasbuh, innallaaha baaligu amrih, qad ja'alallaahu likulli syai`ing qadraa QS. At-Talaq3Artinya Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. QS. At-Talaq3Tafsir Surat At-Talaq Ayat 3 Menurut Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia2-3. Bila para istri yang ditalak itu mendekati masa akhir iddahnya, maka silakan merujuk mereka dengan tetap memperlakukan mereka dengan baik dan memberi nafkah, atau berpisahlah dengan mereka dengan tetap memberi hak-hak mereka tanpa memudharatkan mereka. Persaksikanlah dua orang yang adil di antara kalian atas rujuk dan perpisahan. Tunaikanlah wahai para saksi, kesaksian karena Allah semata, bukan karena yang lainnya. Apa yang Allah perintahkan kepada kalian ini merupakan nasihat kepada siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Barangsiapa takut kepada Allah lalu dia melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang, niscaya Allah memberinya jalan keluar dari segala kesempitan. Dan memudahkan sebab-sebab rizki baginya dari arah yang tidak terbetik dalam pikirannya dan tidak pernah diduganya. Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya dari segala apa yang membuatnya bersedih dari seluruh urusannya. Sesungguhnya Allah menguasai urusan-Nya, tidak ada yang luput dari Allah dan tidak ada yang melemahkannya. Allah telah menetapkan bagi segala sesuatu masa akhir sebagai ajalnya dan takdir yang tidak penjelasan tentang Min haitsu la yahtasib yang ternyata merupakan penggalan dari surat At-Talaq ayat kedtiga. Sekian penjelasan kali ini, semoga bermanfaat. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam kehidupan ini banyak sekali hal-hal yang tak terduga yang kita temui, bahkan kita alami sendiri. Pasangan hidup misalnya, banyak sekali mereka –mereka yang dulunya pacaran bertahun-tahun lamanya mulai dari SMP,SMA bahkan sampe diteruskan di bangku kuliah, e.....ternyata jodoh yang menjadi pendamping hidupnya bukan sang pacar yang selama ini setia menemaninya bertahun-tahun, tapi malah tetangga kampung belakang kata orang jawa, alias ngepek anake tonggo dapat anaknya tetangga. Dan masih banyak lagi kejadian unik tak terduga lainnya yang tidak mungkin saya ceritakan satu persatu di bicara kejadian tak terduga, saya punya catatan special tapi gak pake telor kayak buat martabak untuk bisa saya bagi kepada semua pembaca coretan saya ini. Mudah-mudahan coretan yang saya bagi ini bisa dijadikan inspirasi atao renungan bagi kita semua. Jadi beberapa hari yang lalu istri saya lapor ke saya, biasa ...kita kaum suami adalah tempat menerima laporan dan aduan setiap saat,setiap jam dan setiap menit bagi para ibu-ibu kalau lagi galau terutama masalah keuangan kalau lagi menipis. Isi laporannya, bahwa anak saya yang pertama kak Thoriq mau ulang tahun tanggal 30 September nanti. Anaknya sih tidak pingin neko-neko pingin macem-macem, Cuma satu yang ia minta, acara ulang tahunnya dirayakan di sekolah kayak temen-temen sederhana, tapi kan harus ada biaya khusus untuk acara syukuran tersebut. Wah...berarti banyak pengeluaran pengeluaran ekstra dong untuk minggu ini pikir keuangan yang biasa dipegang istri dan isi kantong saya lagi tanggal tua lagi syukurannya, bagi saya dan istri termasuk suatu masalah yang harus diselesaikan dengan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya...biasanya kami berdua punya dana kalau pas tanggal muda saja, maklum statusnya baru berjuang alias Guru nggak seberapa sih tapi alhamdulillah cukuplah untuk kami berempat. Gimana nih...?kata istri istri saya tidak saya respon serius serius amat apalagi sampe methentheng .Biasa saja”ya tar saya tak usaha cari ucapan saya waktu tiga hari tiga malam istri saya gak bisa tidur mikirin acara ulang tahun anak saya harus gimana nanti. Apalagi anaknya sudah meniteni atau menengeri tanggal ulang berpikir dan merenung salam tiga hari tiga malam muncullah ide yang cemerlang dari istri saya. Bagi saya ini bukan ide cemerlang, tapi karena ide ini jalan satu satunya yang harus ditempuh yakni cari pinjaman alias “UTANG”!Sebelum ide itu saya laksanakan,sorenya saya dapat telpon dari kakak saya untuk menggantikannya ngisi acara pengajian di kampus. Kakak saya tidak bisa karena harus ke luar kota kebetulan jadwalnya berbarenagn acara pengajian berpikir panjang saya langsung menyanggupi untuk menggantikan kakak karena lagi konsen mikir acara ulang tahun anak saya jadiya kurang bisa berpikir jernih. Padahal acara pengajian mahasiswa besok itu even besar agenda tahunan di kampus, diikuti semua mahasiswa meski dipersiapkan matang jauh-jauh hari. Apalagi bahan dan temanya belum saya gak papalah itung-itung untuk nolong sesama berangkat ngajar saya sudah dipesen-peseni sama istri supaya cari pinjaman temen kantor atau mungkin saudara yang bisa dimintai bayank sih Cuma 300 ribu untuk kekurangannya istri saya mau cari tambahan kalau gitu,pikir tidak begitu saja semua dibebankan ke suami. Sengaja saya berangkat ngantor agak mruput pagi-pagi sekali biar bisa ketemu sama orang yang akan saya minta bantuan pinjamannya. Sambil nunggu teman saya otak atik laptop browsing sana sini, tiba-tiba HP saya bunyi...tu...t....tu...t....tu...t. Ada SMS dari istri saya, “ah ...paling nanyain kabar soal utang tadi, sudah dapat apa belum, pikir saya. Tapi setelah saya buka”Yah, cari pinjamannya gak jadi saja, honor insentif untuk GTT sudah turun”begitu bunyi sms dari istri saya. Seketika itu juga saya ucap”ALHAMDULILLAH...............Sorenya, setelah jam ngajar saya selesai dan saya sudah siap-siap mau pulang, tiba-tiba HP saya bunyi, tut.....tut....tut....Setelah saya liat koq nomornya asing.”Assalamualaikum ...Bapak kita dari panitia pengajian kampus mau konfirmasi, sebentar lagi acara pengajiannya akan dimulai nanti jam kami tunggu kehadiran dan kepastian dari bapak”begitu suara di ujung HP saya mengingatkan saya.”ASYTAGHFIRULLAHAL ADZIM.....saya lupa bahwa sore ini saya dah janjian mau ngisi acara pengajian di bahan dan temanya dadakan lagi, tapi gak papalah...Bismillah...Segera saya persiapkan bahan – bahan materi untuk disampaikan pada acara sampai di tempat acara, ternyata sudah ditunggu –tunggu oleh banyak akhirnya, alhamdulillah...segala yang saya persiapkan tadi tidak sia-sia semuanya bisa saya sampaikan kepada mahasiswa dengan lancar, bahkan responnya sangat baik. Terbukti banyak sekali mahasiswa yang antusias untuk bertanya pada acara pengajian tersebut. Setelah saya acara tersebut selesai, tiba-tiba ada tiga orang mahasiswi bagian dari panitia tersebut menghampiri saya,”Bapak terimakasih atas kedatangnya dan bantuannya, ini ada sekedar tanda terimakasih dari kami panitia pengajian”begitu ucapan mbak mahasiswi panitia sambil menyodorkan amplop warna putih ke tidak bisa mengucapkan kata lain selain ucapan terimakasih sambil menerima” tali asih” dari kampus tersebut di tengah-tengah jalan pikiran saya mulai tidak tenang,’kira-kira isinya berapa ya...?saya sudah tidak sabar pingin lihat berapa nilai nominalnya. Setelah sampai di rumah, sebelum amplop itu saya serahkan istri, terlebih dahulu saya ternyata.....ALHAMDULILLAH....yang bikin saya bersyukur sekaligus takjub ternyata jumlahnya nominalnya sama persis seperti yang ingin saya pinjam dari temen saya 300 ribu....Apakah ini yang disebut sebagai rizki MINHAITSU LAA YAHTASIB......? Lihat Sosbud Selengkapnya Konten ini adalah kiriman dari pembaca Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini. Ilustrasi. inet – Ada 2 fakta menarik sekaitan dengan 2 aktivitas menarik. Aktivitas pertama, saat menghadiri kampanye akbar salah satu partai dakwah di RTH Imam Bonjol Padang 25/3/14, saya dihampiri seorang ibu-ibu paruh baya penjual air mineral. Beliau menawarkan sebotol air mineral kepada saya. Lalu saya jawab, “tarimo kasi banyak buk, ambo alun butuh air,” jawab saya. Namun si ibu tetap saja berdiri di samping saya sambil berkata, “Pak, balilah air ambo ko”, seru si ibu dengan nada sedikit memelas. Sayapun tidak tega melihat wajah si ibu, sambil menanyakan harga 1 botol air mineral itu. “Limo ribu ciek Pak”, jawab si ibu. Jawaban dari si ibu cukup membuat saya kaget, karena biasanya di kedai-kedai harga sebotol air mineral sebesar itu hanyalah tiga ribu rupiah. Kok di sini hampir dua kali lipatnya. Meski dengan perasaan agak “terpaksa”, sayapun tetap merogoh uang lima ribu rupiah dari saku, lalu saya berikan kepada si ibu. Dalam hati saya,”mungkin iko rasaki ibuk ko lo mah”. Beliaupun berlalu pergi. Aktivitas kedua. Tidak lama berselang, datang lagi seorang bapak-bapak, masih seorang penjual air mineral dan berbagai pernak-pernik makanan lainnya di “jenjengannya”. Namun kali ini beliau tidak menawarkan dagangan, akan tetapi “maago galeh saya”. Tanpa diduga sang bapak inipun meminta baju kaos yang tersandang di pundak saya. Barangkali karena melihat tidak terpakai sehingga sang bapak ini berani “maagonya”. Saya memang sengaja menyandang dan tidak memasangnya karena kurang PD, bersebab kulitasnya yang agak kurang bagus. Lalu saya jawab, “Punyo ambo ciek ko lo nyoh Pak”, jawab saya. Namun sang Bapak tetap saja ngotot sambil berkata,” Ambo simpatisan dan pendukung partai dakwah iko juo mah Pak,” jawab sang bapak. Karena melihat kegigihan sang bapak ini untuk mendapatkannya, sayapun luluh dan memberikan kaos tersebut, meski masih dengan perasaan agak “terpaksa”. Tidak lama setelah itu, kampanye pun berakhir dengan datangnya waktu shalat Ashar yang ditandai dengan kumandang adzan dari berbagai masjid di seluruh penjuru jagat raya. Suara merdu para mu’adzzin menggetarkan jiwa-jiwa para perindu Nur IIahy. Kamipun beranjak menuju Masjid Nurul Iman untuk menunaikan Shalat Ashar secara berjamaah. Karena di jamaah dakwah ini, shalat berjamaah merupakan sebuah kewajiban. Menjadi sebuah aib jikalau ada kader laki-laki jamaah ini yang enggan dan malas untuk shalat berjamaah di masjid, tanpa alasan syar’i. Setelah shalat kamipun pulang, menuju tempat masing-masing. Fakta Pertama. Di saat semua orang menuju ke rumahnya, saya tidak. Saya masih ingin mengais rezeki Allah, mencari seonggok berlian yang telah Allah janjikan buat hamba-hambanya yang beriman, meski matahari sudah hampir masuk ke peraduan. Setelah tutup hampir seharian, sayapun membuka Pondok Syakuro laundry, dengan harapan masih akan ada pelanggan yang butuh bantuan. Memang rezeki Allah mempunyai banyak pintu. Menjelang masuknya waktu shalat Maghrib, datang seorang mengantarkan kain. Alhamdulillah, hati saya mengucap syukur. Singkat cerita, ketika kedai akan saya tutup, sekitar pukul sembilan malam, Alhamdulillah datang lagi seorang mahasiswa kedokteran Baiturrahmah mengantarkan kain. Alhasil, Alhamdulillah pemasukan hari itu meski buka sudah di ambang sore, lebih enam kali lipat dari uang yang pernah saya sumbangkan untuk membeli air mineral dengan harga yang lebih mahal pada acara di lapangan hijau itu. Subhanallah. Fakta kedua. Dua hari setelah acara itu, yakni pada 27/3 -2014, Alhamdulillah baju kaos yang pernah saya sumbangkan pada 25/3-2014 meski dengan perasaan “terpaksa”, Allah ganti dengan yang lebih baik. Saat menuju masjid untuk menunaikan Shalat Dhuha, saya ditegur oleh seorang Ketua DPC PKS Kuranji. “Stadz, beko sore pai ka DPC dih, ado baju ancak untuak ustadz ciek,” seru beliau. Alhamdulillah, Insya Allah stadz,” jawab saya. Dalam hati saya, barangkali beliau menyaksikan saat saya menyumbangkan baju kaos itu, sehingga Allah gerakkan hati beliau untuk mengganti baju yang saya sumbangkan dengan yang lebih baik. Atau bisa jadi juga Allah gerakkan saja hati beliau, meski beliau sendiri tidak tahu-menahu mengenai hal itu. Sejak saat itu, saya semakin yakin bahwa Allah pasti akan membalas setiap sedekah/kebaikan yang dilakukan hamba-hambanya dalam keadaan lapang maupun sempit, dengan perasaan terpaksa ataupun ikhlas. Jadi, meski terpaksa tetaplah berbuat baik. Bahkan diri kita inipun harus dipaksa untuk senantiasa dalam keadaan berbuat baik. Jadi, seandainya pun kita sudah Allah Subhanahu Wata’ala takdirkan mati untuk menghadapnya, maka mati kita Insya Allah hanya akan berada pada 3 keadaan, yakni akan berbuat baik, sedang berbuat baik, atau setelah berbuat baik. Ya, hanya dalam 3 keadaan itu saja, Insya Allah. Bukankah kita merindukan mati pada salah satu dari keadaan yang 3 itu, Saudaraku? Redaktur Ardne Beri NilaiLoading... Pegawai Swasta. Anggota Forum Aktif Menulis FAM Indonesia.